Jumat ,12 Februari 2021
Pelatihan Menulis Gelombang 17
Bersama PGRI :
Pada awalnya saya sempat ragu he ...I Won't Do It tetapi beruntung saya bergabung bersama grup Pelatihan Menulis ini saya mendapat kalimat berharga dari Om Jay 'Menulislah Setiap Hari Lihatlah Apa Yang Terjadi , selain itu saya bisa mendapatkan ilmu-ilmu tentang menulis dari Narasumber yang luar biasa yang bisa memotivasi hingga saya sekarang inyaAlloh berada di level Yes , I Did It dan harus lebih semangat menuntaskan menulis resume supaya cepat menerbitkan buku, walau tidak mudah untuk menjadi Penulis yang bukunya bisa diterbitkan di Penerbit Mayor.
- Penulis
- Penerbit
- Penyalur
- Pembaca
- Toko sebagai penyalur minta 35.000 / 40.000
- Untuk penulis 10.000 karena Penulis itu punya hak 10% jika dijual lewat jalur toko.
- jadi jika Bapak Ibu sebagai penulis dan berhasil kami terbitkan kemudian 1 semester laku Rp5.000 harga buku @ 100.000 maka kami harus transfer royalty fee senilai 50 juta ke rekening Bapak Ibu semuanya.
Itu sebagai gambaran apabila kita sebagai penulis yang sudah sukses dan hebat , sangat menggiurkan akan mendapatkan royalty fee mengalir dari setiap penerbitan buku .Selain gambaran Pak Joko memaparkan juga hambatan pertumbuhan industri penerbitan-literasi yang ada di Indonesia keadaannya seperti ini :
Di tingkat Asia Tenggara saja kita itu urutan nomor tiga dari bawah hasil riset dari UNESCO tahun 2016 penerbitan kita yang terkait dengan literasi kita itu sangat rendah , itu semua diakibatkan seperti slide di atas :
Selanjutnya Pak Joko menjelaskan bagaimana proses naskah sampai menjadi buku mulai dari naskah di tangan penulis sampai jadi buku di toko buku dan ditangan pembaca , Beliau memaparkan lewat slide cantik berwarna merah dunhil warna paforitku :
Proses naskah dari Penulis setelah sampai di Penerbit dua kemungkinan :
- Ditolak,kalau ditolak dikembalikan ke penulis.
- Kalau diterima pasti diberi surat pemberitahuan baik email maupun secara surat cetak dalam surat itu biasanya berisi lampiran salah satu lampiran itu adalah SPP yaitu surat perjanjian penerbitan yang disitu harus ditandatangani oleh penulis dan dikembalikan kepada penerbit bersama-sama dengan softcopy lengkap ke Penerbit.
- Selanjutnya penerbit mengedit naskah.
- Aspek informasi sebagai contoh diambil itu perbulan naskah yang masuk itu sedikitnya 300 naskah kadang sampai 500 di masa pandemi ini lebih banyak lagi padahal yang diterbitkan hanya 50-60 judulnya ya berarti sisanya kemana dikembalikan alias ditolak jadi lebih banyak yang ditolak daripada yang diterima ,itu gambaran mengapa buku biasa susah terbit di Penerbit mayor sekelas penerbit Andi, kita jadi memiliki pengetahuan dari narasumber malam ini tentang informasi Penerbit Andi.
Ketika kita sudah memiliki karya buku yang bagus kita harus memilih rekanan Penerbit yang baik seperti penjelasan yang disampaikan pak Joko dalam tampilan slide berikutnya
Adapun ciri- ciri Penerbit yang harus diwaspadai adalah seperti pemaparan di bawah ini :
Untuk memotivasi kepada Peserta Pelatihan malam ini Penulis menyematkan kalimat bagus untuk pembaca yang budiman :
Pramoedya Ananta Toer " Tahukah kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapapun karena kau menulis suaramu akan padam ditelan angin akan abadi sampai jauh-jauh di kemudian hari bagus kan tulisan kita akan tidak pernah punah sampai kapanpun jadi menulislah tentunya sampai ke jadi buku diterbitkan sehingga itu akan abadi sebagai Legacy atau warisan untuk anak cucu yang tidak ternilai harganya"
1. Kepuasan
2. Reputasi naik
3. Karir berkembang
4. Uang
Pada kenyataannya menurut Joko Irawan Mumpuni no 1-2-3 itu sama sekali tidak bisa ditolak kecuali no 4 uang itu bisa ditolak atau bisa tidak diterima . Apa yang Penulis peroleh ketika sudah berhasil bukunya masuk Penerbit Mayor dan best seler, silahkan slide berikutnya :
Penerbit menggunakan Google Trend untuk mengetes & menguji apakah tema naskah yang akan di terima itu sedang dibutuhkan masyarakat atau tidak sedang menjadi trending atau tidak kalau menjadi trending pasti kami terima tinggal variabelnya pesaingnya udah banyak atau belum .
Oleh karena yang dipilih penuh penerbit itu gabungan keduanya yaitu penulis yang berpikir industrialis sekaligus idealis itu yang ideal perhatikan kualitas juga memperhatikan pasar tidak boleh salah satunya ya dua-duanya itu bagus .
Cara mengirimkan naskah :
Imam Al-ghazali " Bila kau bukan anak raja juga bukan anak ulama besar maka
menulislah supaya hidup ini lebih mulia bagi sesama "
Joko
Irwan Mumpuni " Katakan pada Dilan, yang berat itu bukan rasa
RINDU tetapi MENULIS BUKU, Biar aku saja yang menanggungnya
Kesimpulan Pertemuan Ke - 18
Joko Irwan Mumpuni :
" Saran untuk pemula carilah tema-tema yang punya peluang
pasar yang bagus supaya diterima oleh penerbit .Carilah tema yang
menarik supaya diterima oleh penerbit "
Salam Literasi .......
Topik
: Menulis Buku Yang
Diterima Penerbit
Narasumber
: Pak Joko Irawan Mumpuni
Moderator
: Pak Bambang Purwanto,
Etin
Suryani-Cianjur - Jabar
2 Komentar
Wah semakin bagus dan sempurna tulisannya. Semoga tetap semangat berkarya dan mnginspirasi 👍🙏
BalasHapusTerimakasih kunjungannya pak Nana....semangat ya buat pak Nana juga Jos
BalasHapusErin