Etin Suryani,06 Januari 2021


Pernahkah Bapak –ibu punya pengalaman seperti saya?Sebagai penulis pemula, saya merasa  kebingungan ketika akan menulis resume materi dari narasumber.Saya mengira menulis resume yang baik itu hampir semua tulisan dan gambar dari narasumber lengkap kita tulis kembali.

Alhamdulillah di pertemuan hari ke-2 pelatihan menulis gelombang 17 ini dengan narasumber Bunda Rita Wati ,S.Kom,beliau adalah seorang Penulis yang berprofesi sebagai teacher,operator,writer,kurator dan blogger.Beliau terlahir di Tanjung Pinang Kepulauan Riau dan sekarang menetap di Bali.

Bunda Rita Wati  sharing sedikit pengalaman  bagaimana perjalanan beliau  menjadi penulis hingga ditawarkan menjadi kurator dan sekarang mulai diundang sebagai pemateri di group menulis.

Pengalaman beliau yang luar biasa ,bagaimana caranya membuat resume yang menarik tidak hanya copy paste?di luar dugaan ternyata tulisan yang mendapat apresiasi itu hasil olah kata sendiri.Beliau merasa senang banget karena resumenya di pelatiahn 10 langsung menjadi popular post di blognya.

Bunda Rita sangat luar biasa ,dengan berbagai prestasi yang diraihnya,pengalaman menulis buku solonya,pengalaman menulis buku Antaloginya.Selain menulis beliau juga aktif di youtube.

Bunda Rita Wati sebagai alumni peserta pelatihan menulis gelombang 10,beliau memaparkan trik jitu menulis untuk pemula.

Bapak/ibu sebagai pemula hal yang harus diperhatikan dalam menulis adalah :

  1. Tentukan dulu apa tujuan atau motivasi kita  ketika akan  menulis.   
  2. Mulailah  menulis, menulis apa saja yang ada di dalam pikiran kita , tentang lingkungan sekitar, tentang siswa, tentang binatang kesayangan, hal-hal yang kita  senangi atau  kuasai .
  3. Tuangkan semua ide yang ada ‘tunda dulu’ untuk mengedit tuntaskan semua ide dalam tulisan hingga selesai. 
  4. Latih menulis setiap hari dimulai dari 100 kata kemudian meningkat 150 kata naik lagi menulis pentigraf (menulis tiga paragraf) hingga pada akhirnya bisa menulis 1000 kata perhari.   
  5. Lakukan setiap hari apalagi ketika mood.
  6. Setelah semua terbiasa mulai tingkatkan dengan membuat peta konsep atau TOC jika  tulisan yang kita buat ingin dijadikan sebuah buku.
  7. Mulailah join menulis Buku Antologi  (Hal ini bertujuan untuk menumbuhkan kepercayaan  diri  menjadi seorang penulis). Selanjutnya beliau menambahkan  agar tulisan  kita menjadi lebih berkualitas, enak dibaca kita harus memperhatikan kaidah-kaidah dasar penulisan.    Beliau berpesan jadilah penulis     yang berkualitas walaupun kita sebagai penulis pemula.   Apa saja kaidah dasar penulisan yang perlu diperhatikan menurut Bu Rita Wati,S.Kom   (kesalahan-kesalahan dasar yang sering muncul ) diantaranya  :
  • Penggunaan huruf besar dan kecil yang tidak tepat.
  • Paragraf panjang-panjang. 
  • Penggunaan tanda baca seperti (titik, koma, titik dua, setrip-tanda petik dsb). 
  • Kata baku.
  • Penggunaan kata yang tidak efektif.
  • Penggunaan istilah asing yang sering keliru.
  • Penggunaan kata depan di yang sering keliru dipisah atau disambung

Penggunaan Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh :  Saya sedang membaca.
                Hari ini pelatihan belajar menulis gelombang 17.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan
Contoh :    Rita Wati
                  Raden Ajeng Kartini
                  Pangeran Diponegoro
Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung.
Contoh : “Ayo! kita pulang Bu,” rengek Joni pada ibunya.
                "Mereka berhasil meraih medali emas," katanya.
Huruf kapital dipakai sebagai  huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh : Saya telah membaca buku Merajut Asa Sejak Belia.
                Tulisan itu di muat dalam koran Radar Bali.

Kesalahan ke-2 yang sering di lakukan oleh penulis pemula adalah paragraf yang panjang-panjang. Sedikit titik dan terlalu banyak koma
Bapak/ibu harus bisa membedakan penulisan di media sosial , blog dengan penulisan di buku.
Jika penulisan di blog atau media sosial seperti WA. Bpk/ ibu setiap menulis 2 kalimat atau 3 kalimat sudah bisa membuat paragrap baru.
Hal ini dikarenakan di media sosial orang hanya memiliki waktu 3 menit untuk memutuskan apakah mereka akan melanjutkan bacaannya atau tidak.
Jika kita sudah salah di awal dengan membuat paragraf yang panjang-panjang,  pasti orang lain yang berminat membaca tulisan kita hanya sedikit.

Penggunaan kata depan di
Penulisan di digabung/dirangkai kalau:

1. Kata di- menunjukkan fungsi sebagai imbuhan.
2. Kata di- diikuti dengan pembentuk kata kerja pasif. Artinya, penulisan di jenis ini dinilai tepat jika kata kerja pasif bisa diubah menjadi kata kerja aktif (dengan imbuhan me-).
Contoh : ditinggalkan (bisa diubah jadi meninggalkan), ditulis (bisa diubah jadi menulis), diingat (bisa diubah jadi mengingat).

Penulisan di dipisah kalau:

1. Kata di menunjukkan fungsi sebagai kata depan. Namanya juga kata depan, berarti ia harus dipisah dari kata belakang.
2. Kata di diikuti dengan kata lain selain kata-kata pembentuk kata kerja pasif. Kata di jenis ini bisa diikuti dengan nama tempat, waktu, nama orang, penunjuk lokasi, dan lain sebagainya, serta tidak bisa diubah menjadi kata kerja aktif.

Penggunaan Kata Baku. Penggunaan kata baku di dalam tulisan itu penting ya Bpk/ibu.
Sering ditemukan kesalahan penggunaan kata baku seperti (fikir, sholat, paragrap) yang seharusnya (pikir, salat, paragraf).
Untuk mengecek kata baku Bpk/ ibu bisa menginstal aplikasi (KKBI V) di hp masing-masing.

Sering ditemukan kata yang tidak efektif
Ini sering sekali terjadi, terkadang beliau  juga masih melakukan kesalahan tsb. Hal ini akan mempengaruhi tulisan kita. Menjadi kurang enak di baca.
Contoh : Dia mau akan datang pada sore ini.
Seharusnya cukup pilih salah satu saja mau atau akan.
Selain itu penggunaan kata yang, dan  terlalu banyak.
Yang, dan di awal kalimat (jangan digunakan lagi ya!)pesan Bunda Rita Wati,s.Kom

Rangkuman sesi tanya jawab: 

P1.Pengalaman Bunda Rita Wati  membuat peta konsep sebelum menulis   hasilnya memang beda tulisan kita lebih terarah. 

P2.peta konsep  itu hampir sama dengan mind mapping jadi ketika kita ingin menulis kita membuat peta konsep misalkan Ibu mau menulis Novel siapa tokoh-tokoh yang ingin di tampilkan, siapa pemeran utamanya, siapa antagonisnya terus pada bab berapa tokoh tersebut jatuh cinta. 

P3.Kiat agar tidak kehabisan ide kalau saya biasa saya menambahkan tokoh lain yang kuat karakternya sehingga kita bisa mengembangkan cerita fiksi kita. 

 P4.Cara meminimalisir kalimat tidak efektif yaitu dengan cara dibaca berulang-ulang, jika bisa dengan suara keras, pasti akan terasa itu kalimat tidak efektifnya. 

P5.Pengalaman bunda Rita Wati,S.Kom

Cara meningkatkan mood ,bisa seperti:

1.   Refreshing

2.   Blog Walking

3.   Tetap berada di komunitas karena banyak teman-teman yang baik yang bersedia membantu kesulitan Bpk/ibu terutama berkaitan dengan IT/Blog 

P10.Pengalaman beliau cara mengatasi kehabisan ide, ketika menulis.membaca status, berita, membaca sosial media dan blog walking biasanya yang kehabisan ide tiba-tiba muncul tu. 

P11.Karakter kuat itu, tokoh yang ingin kita ceritakan itu memiliki cerita yang menarik untuk diangkat. Misalkan tokoh yang kita tambahkan tokoh antagonis kita bisa menceritakan bagaimana tokoh tersebut memiliki watak yang sangat jelek yang membuat pembaca menjadi gemes dengan tokoh tersebut. 

P15.Trik Membuat Judul Untuk Materi dari Narsum

Memang salah satu tantangan menulis itu adalah bagaimana cara membuat judul yang menarik sehingga tulisan kita itu menarik untuk di baca.Beliau teringat salah satu narsum Pak Agus Sampurno tulisan yang banyak dicari, dibaca oleh orang itu tentang tips, trik, manfaat, cara dan angka. Itu menjadi pedoman beliau . 

P17. Untuk penulisan di buku maksimal kalimat menyesuaikan saja dengan teksnya. Jika mengikuti aturan isi kalimat dalam paragraf itu mulai dari 1 hinga 10 kalimat. Usahakan tidak melebihi 7 baris.

 

Closing statement.dari

Bunda Rita Wati,S.Kom  dengan kata motivasi favorit beliau yaitu  Nothing Is Imposible In This World.

Demikianlah Trik Jitu  Menulis Untuk Pemula ala Bu Rita Wati,S.Kom.

Semoga resume yang saya buat ini dapat bermanfaat dan dapat mencerahkan Bpk/ibu dalam membuat buku. Motivasi beliau kepada penulis pemula adalah membuat buku itu mudah. Hal utama yang harus diperhatikan adalah topik/ tema. Dengan memperhatikan topik maka buku yang kita tulis diharapkan adalah buku yang sedang dicari para pembaca sehingga laku dipasaran.

Terimaksih saya ucapkan,kepada  narasumber yang luar biasa  Bu Rita Wati,S.Kom dan Pak  Sucipto Ardi sebagai moderator pertemuan ke -2 pelatiahn  Menulis Gelombang  17.

 

 

Cianjur  06  Januari  2021 

Peresume Etin Suryani ,S.Pd

Ini lampiran Profile Narasumber H.2 Bunda Rita Wati,S.Kom

                          Prestasi yang beliau raih dan buku-buku yang beliau terbitkan: